Diperkirakan, 900 juta (84 persen) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025.
Ternyata dari 240
juta penduduk Indonesia, 64 juta diantaranya adalah perokok, atau 2 dari 3 pria
dewasa adalah perokok. Angka ini belum termasuk perokok dari kalangan
anak-anak dan perempuan. Fakta ini menempatkan Indonesia pada ranking ke 3 di
dunia dengan jumlah perokok terbanyak.
Rokok mengandung
lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan
berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif
(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci
lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun
anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar
gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar